Halaman

Tampilkan postingan dengan label Materi Ajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Ajar. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Maret 2011

Bentuk-bentuk Karya sastra

Menurut bentuknya, kesusastraan dibagi menjadi:

1.Puisi
Puisi adalah hasi cipta manusia yang terdiri atas satu atau beberapa lari (baris) yang memperlihatkan pertalian makna dan membentuk bait.
Keidahan puisi terletak pada persamaan bunyi (rima, sajak) dan iramanya.
Berdasarkan zamannya, puisi dapat dibagi menjadi:
1)Puisi Lama
Puisi lama ialah puisi yang sifatnya masih asli dan belum mendapat pengaruh dari barat.
Puisi lama meliputi: mantra, pantun, syair, bidal dan talibun.
(akan dibahas sendiri klik di arsip)

2)Puisi Baru
Puisi baru ialah puisi yang isi, bentuk, dan iramanya telah berubah dan isinyapun lebih luas dan lebih lincah.
Berdasarkan jumlah barisnya, puisi baru terbagi menjadi:
a.Distikhsan atau sajak dua seuntai
b.Terzina atau sajak tiga seuntai
c.Kuantren atau sajak empat seuntai
d.Kuint atau sajak lima seuntai
e.Sektet atau sajak enam seuntai
f.Septina atau sajak tujuh seuntai
g.Okta/stanza atau sajak 8 seuntai
h.Soneta sajak yang terdiri dari empat baris dan empat bait.
Umumnya berpola 4-4-3-3

2.Prosa
Prosa adalah jenis karya sastra yang menggunakan bahasa yang panjang, bebas, rinci dalam teknik pengungkapannya.
Berdasarkan zamannya prosa dikelompokkan menjadi dua:
1)Prosa Lama
Prosa lama terdiri atas:
a.Hikayat
b.Cerita-cerita panji
c.Cerita berbingkai
d.Tambo
e.Dongeng
(akan dijelaskan secara khusus klik di arsip dongeng)

2) Prosa baru
Prosa baru terdiri atas cerita rekaan (fiksi) dan prosa yang non fiksi (berisi fakta)
a.Cerita rekaan meliputi
-Roman
-Novel
-Cerpen
b.Prosa nonfiksi meliputi:
*Biografi
*Kritik
*Esai


3.Drama
Drama adalah karya yang ditulis dalam bentuk percakapan (dialog) yang dipertunjukkan oleh tokoh-tokoh di atas pentas. Drama digolongkan ke dalam beberapa bagian, yaitu drama dalam bentuk tertulis dan drama yang dipentaskan. Naskah drama biasanya mempergunakan kalimat-kalimat langsung yang lengkap dengan penjelasan tentang sikap, gerakan, latar, dan cara pengungkapan kalimat yang harus dilakukan para pelakunya.
Unsur-unsur drama yang membanru dalam pementasan, sebagai berikut:
1.Babak adalah bagian dari lakon drama.
2.Adegan adalah bagian dari pertunjukkan drama.
3.Prolog adalah kata pengantar atau pendahuluan sebuah lakon.
4.Dialog adalah percakapan di antara para pelaku atau pemain dalam sebuah pementasan.
1.Monolog adalah percakapan diantara para pelaku.
2.Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri sebuah pertunjukkan drama.
3.Mimik adalah eksperesi raut wajah pemain untuk memberi gambaran emosi yang sesuai dengan jalan cerita.

Jenis-jenis drama:
1.Tragedi drama yang diwarnai kesedihan.
2.Komedi ialah drama yang diwarnai kegembiraan (lucu)
3.Tragedy-komedi ialah drama yang lucu dan sedih
4.Pantonim ialah drama yang hanya menampilkan mimic dan gerak

HUBUNGAN LATAR/SETTING CERPEN DENGAN REALITAS SOSIAL

             “Siapa yang tau apa itu latar/setting?” Tanya monitor.
             “Aku tau….aku tau….aku taaaaauuu. Tunggu ya monitor aku lihat contekan dulu di arsip blogspot bu Agustin.”
Monitor bingung, tetapi menunggu dengan sabar.
            “Monitor…. Latar/setting itu tempat, waktu, dan suasana dalam cerita.”
            “iya, latar terdiri dari latar tempat, waktu, dan suasana.” Monitor menanggapi.
            “Latar tempat itu tempat terjadinya peristiwa, waktu menunjukkan kapan terjadinya peristiwa tersebut misalnya malam. Siang, pagi, hari senin, pukul 09.00, dll. Pokoknya yang nunjukin waktu, deh. Trus suasana itu keadaan atau situasi yang dialami tokoh dalam peristiwa itu. Betul kan monitor,” pembaca mulai menjelaskan.
           “Wah….wah ada pembaca yang pintar, nih. Tugas monitor jadi ringan.. sering-sering, ya!”
          “Kalo sering-sering, ntar bu Agustin pecat, lho monitor. Nggak takut?”
          Monitor cengar-cengir (bayangin sendiri deh gimana wajah monitormu cengar-cengir.”)
***

CERPEN adalah cerita pendek yang bersifat rekaan, tetapi logis atau masuk akal. Cerpen dibangun dari beberapa unsur: tokoh, watak, alur (plot), latar (setting), dan sudut pandang.
***
          “Bagaimana cara menghubungkan antara latar dengan realitas social? Duh… binguuuuuuung”
Bacalah cerpen “Berenang Phobia” dengan mengklik arsip ‘Berenang Phobia’ di samping blog!
        "Sudah baca ceritanya, kan? nah, kalau udah, simak penjelasan berikut ini!"

Hubungan latar/setting cerpen "Berenang Phobiadengan realitas sosial:
              Latar/setting yang ada jika dikaitakn dengan keadaan sosial pada saat itu bahwa pada umumnya orang yang pernah mengalami kejadian buruk dalam dirinya akan mengalami trauma sehingga membuat orang tersebut sulit berinteraksi dengan lingkungan yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Terkadang membuat orang tersebut menjadi minder. Hal ini memberi gambaran tentang keadaan sosial yang dialami seseorang yang mengalami trauma dan sulit berinteraksi dengan orang di sekelilingnya yang berhubungan dengan peristiwa buruk tersebut.


Bacalah cerita “Aku Seorang Pengecut” dengan mengklik Aku Seorang Pengecut di samping blog!

Latar/ setting yang ada dalam cerita “Aku Seorang Pengecut” dikaitkan dengan keadaan sosial pada saat itu bahwa hubungan kekerabatan masyarakat perkotaan tidak kuat sehingga membuat orang-orang tidak saling peduli. Mereka hanya peduli dengan orang-orang terdekat seperti hubungan keluarga, teman, rekan sekerja saja, dan orang lain yang dikenal. Berbeda dengan di desa, hubungan kekerabatan antar anggota masyarakat sangat kuat. Hidup saling tolong, bergotong royong, dan saling peduli dengan keadaan yang lain. Dalam cerita dijelaskan keadaan jalan raya sangat ramai, kemudian ada orang yang berlalu lalang melihat si kakek yang dihadang oleh komplotan perampok, tetapi mereka pura-pura tidak melihat. Hai itu merupakan gambaran keadaan sosial masyarakat di perkotaan.

Realitas Kehidupan Anak dalam Cerita

          “Hai.. siapa yang suka membaca cerita?” Tanyaku semangat. Aku monitor computer yang suka berbagi ilmu kepada pembaca setia di dunia maya. Layanan internet. Namaku monitor smart
         “Sukaaaaaa…..sukaaaaaa.” jawab pembaca monitor.
         “ Wah, sama dong. Mengapa kamu suka membaca buku cerita?” Tanyaku penasaran.
         “Asyiiiiiiik banget kalo’ baca buku cerita” Pembaca antusias menjawab.
        “Betul…betul….betul..” (persi Upin dan Ipin) aku si monitor smart setuju.
         “Membaca cerita memang mengasyikan. Bisa ngilangin stresss…” lanjut ku
        “Betul….betul…betul…” sahut pembaca monitor.
***
         Buku cerita yang kita baca ada buku cerita asli maupun buku cerita terjemahan. Buku cerita asli adalah buku cerita asli yang berasal dari Indonesia. Sedangkan buku cerita terjemahan merupakan buku cerita yang berasal dari Negara lain dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
***
        “Aku tau….buku cerita yang berjudul “Pinokio”, “Sepatu Kaca”, “Putri Salju”, dan “Harry Porter” yang pernah kubaca merupakan buku cerita terjemahan. Betul, kan?” kata pembaca dengan tangkas.
       “Yep. Betul…..betul….betul…” jawabku.
      “Wah…aku tambah pinter.”
      “Nah, masih ingat cerita “Kuda Kayu” yang berasal dari negeri Belanda, kan?” Tanya monitor.
      “Ingaaaaaaat. Ceritanya ada di hal. 88- hal.91 di buku paket pelajaran BI untuk SMP yang ditulis oleh Maryati Sutopo, kan?
     “Betul…betul…betul…Kita akan mencari realitas kehidupan anak dalam cerita tersebut.”
***
          Realitas adalah kenyataan yang terjadi. Menemukan realitas kehidupan anak dalam cerita artinya kita menemukan kenyataan-kenyatan yang sering terjadi pada anak saat ini jika dihubungkan dengan cerita.
Contoh:
1. Kutipan:
Putra Raja Amsterdam menghadap ayahnya. Ia lulus dari sekolah dan nilai rapornya sangat bagus. Raja sangat puas dan ingin memberinya hadiah.
Realitas kehidupan anak:
1) Anak akan merasa senang jika prestasinya dihargai oleh orang tuanya.
2) Orang tua akan merasa senang dan bangga apabila anaknya berprestasi.
3) Hingga sekarang masih ada orang tua yang member anaknya hadiah atas prestasi yang diperoleh anak.

2. Kutipan:
Orang itu naik kuda kayunya. Ia tiba-tiba melesat ke udara menuju Selatan. Tak berapa lama ia sudah muncul kembali membawa pohon palem,pesanan raja.
Realitas kehidupan anak:
1) Pada dasarnya, manusia ingin terbang. Keinginan ini terpenuhi dengan penemuan pesawat terbang.
2) Kebanyakan orang ingin cepat sampai ke tujuan dengan terbang, oleh karena itu menggunakan pesawat terbang menuju ke tempat tujuan.
3) Orang tua pasti membawa oleh-oleh sesuai pesanan anak ketika pergi ke luar negeri.

3. Kutipan:
Sang pengeran mengirim surat kepada ayahnya. Ia memberitahukan dirinya tak kurang suatu apa pun dan menjadi tamu terhormat Raja parel.
Realitas kehidupan anak:
1) Anak yang jauh dari orang tuanya pasti mengirim kabar untuk memberitahukan bahwa ia baik-baik saja.
2) Hingga saat ini komunikasi tulis melalui surat masih digunakan orang yang berhubungan jarak jauh walaupun sudah ada telepon.

4. Kutipan:
Pangeran kelabakan. Ia mulai melakukan perjalanan mencari-cari sang putrid. Lebih tiga tahun ia berkelana. Akhirnya, ia sampai ke Yunani.
Realitas kehidupan anak:
Banyak anak yang merantau ke negeri orang bertahun-tahun meninggalkan orang tuanya untuk mencari tujuan hidupnya (Pekerjaan dan jodoh).

5. Kutipan:
Mereka sampai ke Amsterdam. Tak lama kemudian, mereka pun menikah. Dengan pernikahan mereka, Kerajaan Parel bersatu dengan Kerajaan Amsterdam.
Realitas kehidupan anak:
Pernikahan antara dua orang yang saling mencintai (laki-laki dan perempuan)akan mempersatukan dua keluarga. Sehingga dua keluarga menjadi satu keluarga.
***
      “Hua…ha…ha…apakah kalian sudah mengerti?” Tanya monitor.
     “Sudaaaaaaaaaaah…”

Dongeng

         Dongeng ialah cerita yang lahir dari khayalan pengarangnya. Jadi dongeng bukan dari cerita yang benar-benar terjadi.
dongeng dibagi menjadi:
1. Dongeng yang lucu
contoh:-Si kabayan
-Abu Nawas
-Pak belalaang
2. Fabel ialah dongeng tentang binantang.
contoh:Buaya dan Kera, Oni Si Rakus, Pelatuk Si Pematuk Ulung, Cici Cicak yang Cerdik,dll
3. Sage ialah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah.
cth: Lutung Kasarung, Damar Wulan.
4. Legenda ialah dongeng yang

Minggu, 27 Maret 2011

Unsur-unsur Intrinsik Cerita

Unsur cerita yang akan dipelajari adalah tokoh, watak, latar (situasi, tempat, dan waktu), dan amanat dalam sebuah cerita.
1)Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita.
Tokoh terdiri atas:
a.Tokoh protagonis adalah tokoh utama yang berwatak baik.
b.Tokoh antagonis adalah lawan tokoh protagonis. Tokoh ini berwatak tidak baik.
c.Tokoh piguran adalah tokoh pembantu dalam cerita.

2)Watak adalah kebiasaan atau perilaku tokoh dalam cerita. Watak tokoh yang beragam menjadiokan cerita lebih hidup seperti perustiwa sebenarnya.
Watak tokoh dapat diketahui dari penuturan penulisan pada kutipan cerita, kebiasaan tokoh, atau melalui kata-kata yang diucapkan tokoh.

3)Latar
a.Tempat terjadinya cerita
b.Waktu terjadinya peristiwa
c.Situasi/suasana yang dialami pelaku dalam cerita.
4)Amanat adalah pesan yang akan disampaikan dalam cerita rekaan.

Bentuk Kalimat(fungsi)

Berdasarkan fungsinya, kalimat dibagi 3 yaitu:
1.Kalimat berita
Fungsi: memberikan informasi
Kalimat berita diakhiri dengan tanda baca titik(.)
Contoh:
1)Rudi tidak hadir karena sakit.
2)Tsunami yang terjadi di Jepang pada hari Jumat, 11 Maret 2011 menelan korban hingga ribuan jiwa.

2.Kalimat Tanya
Fungsi: menanyakan sesuatu
Kalimat Tanya diakhiri dengan tanda Tanya (?)
Contoh:
1)Kapan tsunami di Jepang terjadi?
2)Berapa korban jiwa akibat tsunami?

3.Kalimat perintah
Fungsi:
-Menyuruh orang melakukan sesuatu
Contoh: Bantulah tim penyelamat untuk menemukan korban yang selamat dari tsunami!
-Mengajak orang melakukan sesuatu
Contoh: Ayo, kita mengumpulkan sumbangan untuk membantu korban tsunami di Jepang!

Kamis, 17 Maret 2011

BAHASA

Kalimat


Berdasarkan fungsinya, kalimat dibagi 3 yaitu:
1.Kalimat berita
Fungsi: memberikan informasi
Kalimat berita diakhiri dengan tanda baca titik(.)
Contoh:
1)Rudi tidak hadir karena sakit.
2) Tsunami yang terjadi di Jepang pada hari Jumat, 11 Maret 2011 menelan korban hingga ribuan jiwa.
2. Kalimat Tanya
Fungsi: menanyakan sesuatu
Kalimat Tanya diakhiri dengan tanda Tanya (?)
Contoh:
1) Kapan tsunami di Jepang terjadi?
2) Berapa korban jiwa akibat tsunami?
3. Kalimat perintah
Fungsi:
-Menyuruh orang melakukan sesuatu
Contoh: Bantulah tim penyelamat untuk menemukan korban yang selamat dari tsunami!
-Mengajak orang melakukan sesuatu
Contoh: Ayo, kita mengumpulkan sumbangan untuk membantu korban tsunami di Jepang!