Halaman

Selasa, 29 Maret 2011

HUBUNGAN LATAR/SETTING CERPEN DENGAN REALITAS SOSIAL

             “Siapa yang tau apa itu latar/setting?” Tanya monitor.
             “Aku tau….aku tau….aku taaaaauuu. Tunggu ya monitor aku lihat contekan dulu di arsip blogspot bu Agustin.”
Monitor bingung, tetapi menunggu dengan sabar.
            “Monitor…. Latar/setting itu tempat, waktu, dan suasana dalam cerita.”
            “iya, latar terdiri dari latar tempat, waktu, dan suasana.” Monitor menanggapi.
            “Latar tempat itu tempat terjadinya peristiwa, waktu menunjukkan kapan terjadinya peristiwa tersebut misalnya malam. Siang, pagi, hari senin, pukul 09.00, dll. Pokoknya yang nunjukin waktu, deh. Trus suasana itu keadaan atau situasi yang dialami tokoh dalam peristiwa itu. Betul kan monitor,” pembaca mulai menjelaskan.
           “Wah….wah ada pembaca yang pintar, nih. Tugas monitor jadi ringan.. sering-sering, ya!”
          “Kalo sering-sering, ntar bu Agustin pecat, lho monitor. Nggak takut?”
          Monitor cengar-cengir (bayangin sendiri deh gimana wajah monitormu cengar-cengir.”)
***

CERPEN adalah cerita pendek yang bersifat rekaan, tetapi logis atau masuk akal. Cerpen dibangun dari beberapa unsur: tokoh, watak, alur (plot), latar (setting), dan sudut pandang.
***
          “Bagaimana cara menghubungkan antara latar dengan realitas social? Duh… binguuuuuuung”
Bacalah cerpen “Berenang Phobia” dengan mengklik arsip ‘Berenang Phobia’ di samping blog!
        "Sudah baca ceritanya, kan? nah, kalau udah, simak penjelasan berikut ini!"

Hubungan latar/setting cerpen "Berenang Phobiadengan realitas sosial:
              Latar/setting yang ada jika dikaitakn dengan keadaan sosial pada saat itu bahwa pada umumnya orang yang pernah mengalami kejadian buruk dalam dirinya akan mengalami trauma sehingga membuat orang tersebut sulit berinteraksi dengan lingkungan yang berhubungan dengan kejadian tersebut. Terkadang membuat orang tersebut menjadi minder. Hal ini memberi gambaran tentang keadaan sosial yang dialami seseorang yang mengalami trauma dan sulit berinteraksi dengan orang di sekelilingnya yang berhubungan dengan peristiwa buruk tersebut.


Bacalah cerita “Aku Seorang Pengecut” dengan mengklik Aku Seorang Pengecut di samping blog!

Latar/ setting yang ada dalam cerita “Aku Seorang Pengecut” dikaitkan dengan keadaan sosial pada saat itu bahwa hubungan kekerabatan masyarakat perkotaan tidak kuat sehingga membuat orang-orang tidak saling peduli. Mereka hanya peduli dengan orang-orang terdekat seperti hubungan keluarga, teman, rekan sekerja saja, dan orang lain yang dikenal. Berbeda dengan di desa, hubungan kekerabatan antar anggota masyarakat sangat kuat. Hidup saling tolong, bergotong royong, dan saling peduli dengan keadaan yang lain. Dalam cerita dijelaskan keadaan jalan raya sangat ramai, kemudian ada orang yang berlalu lalang melihat si kakek yang dihadang oleh komplotan perampok, tetapi mereka pura-pura tidak melihat. Hai itu merupakan gambaran keadaan sosial masyarakat di perkotaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar